MAKALAH PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A.
PENTINGNYA EKOSISTEM HUTAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA”
Hutan merupakan satu ekosistem
yang sangat penting di muka bumi ini, dan sangat mempengaruhi proses alam yang
berlangsung di bumi kita ini. Ada 7 fungsi hutan yang sangat membantu kebutuhan
dasar “basic needs” kehidupan manusia, yaitu:
Hidrologis, hutan merupakan
gudang penyimpan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada
khirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai melalui mata air-mata air yang
berada di hutan. Dengan adanya hutan, air hujan yang berlimpah dapat diserap
dan diimpan di dalam tanah dan tidak terbuang percuma.
Melihat topografi Minahasa,
bergunung-gunung dan terjal, sehingga banyak lahan-lahan kritis yang mudah
tererosi apabila datang hujan. Keberadaan hutan sangat berperan melindungi
tanah dari erosi dan longsor.
Hutan pula merupakan tempat
memasaknya makanan bagi tanaman-tanaman, dimana di dalam hutan ini terjadi daur
unsur haranya (nutrien, makanan bagi tanaman) dan melalui aliran permukaan
tanahnya, dapat mengalirkan makanannya ke area sekitarnya. Bayangkan jika kita
tak punya lagi dapur alami bagi tanaman-tanaman sekitarnya ataupun bagi
tanaman-tanaman air yaang ada di sungai-sungai, maka bumi Minahasa akan merana.
Fungsi penting hutan lainnya
adalah sebagai pengatur iklim, melalui kumpulan pohon-pohonnya dapat memprduksi
Oksigen (O2) yang diperlukan bagi kehidupan manusia dan dapat pula menjadi
penyerap carbondioksida (CO2) sisa hasil kegiatan manusia, atau menjadi
paru-paru wilayah setempat bahkan jika dikumpulkan areal hutan yang ada di
daerah tropis ini, dapat menjadi paru-paru dunia. Siklus yang terjadi di hutan,
dapat mempengaruhi iklim suatu wilayah.
Hutan memiliki jenis kekayaan
dari berbagai flora dan fauna sehingga fungsi hutan yang penting lagi adalah
sebagai area yang memproduksi embrio-embrio flora dan fauna yang bakal menembah
keanegaragaman hayati. Dengan salah satu fungsi hutan ini, dapat mempertahankan
kondisi ketahanan ekosistem di satu wilayah.
Hutan mampu memberikan
sumbangan hail alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang
industri, selain kayu hutan juga menghasilkan bahan-bahan lain seperti damar,
kopal, terpentein, kayu putih, rotan serta tanaman-tanaman obat.
Hutan juga mampu memberikan
devisa bagi kegiatan turismenya, sebagai penambah estetika alam bagi bentang
alam yang kita miliki.
BAB II
PERMASALAHAN
A. BEBERAPA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DI
INDONESIA
1.
Cukup
banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi.
2.
Kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup.
3.
Kurangnya
peralatan pengolah lingkungan di indonesia.
4.
Kurangnya
pengawasan dari pemerintah pusat maupun daerah.
B.
BENTUK KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor
penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam
yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya
lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi
Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY
dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah
bentuk muka bumi.
Peristiwa
alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.
Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi
karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar
melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh
letusan gunung berapi antara lain berupa:
1.
Hujan abu vulkanik,
menyebabkan gangguan pernafasan.
2.
Lava panas, merusak, dan
mematikan apa pun yang dilalui.
3.
Awan panas, dapat mematikan
makhluk hidup yang dilalui.
4.
Gas yang mengandung racun.
5.
Material padat (batuan,
kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b.
Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran
kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan
magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan
lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun
manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi.
Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:
1.
Berbagai bangunan roboh.
2.
Tanah di permukaan bumi
merekah, jalan menjadi putus.
3.
Tanah longsor akibat
guncangan.
4.
Terjadi banjir, akibat
rusaknya tanggul.
5.
Gempa yang terjadi di dasar
laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c.
Angin topan
Angin topan terjadi akibat
aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan
rendah.
Perbedaan tekanan udara ini
terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi
negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa
terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan
Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman.
Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan
oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa
diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan
angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam
bentuk:
1.
Merobohkan bangunan.
2.
Rusaknya areal pertanian dan
perkebunan.
3.
Membahayakan penerbangan.
2.
Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena
faktor manusia, antara lain:
1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara,
air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya
drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran
sungai dan dampak pengrusakan hutan.
3. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak
langsung dari rusaknya hutan.
3.
Beberapa
ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
1.
Penebangan hutan secara liar
(penggundulan hutan).
2.
Perburuan liar.
3.
Merusak hutan bakau.
4.
Penimbunan rawa-rawa untuk
pemukiman.
5.
Pembuangan sampah di
sembarang tempat.
6.
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
7.
Pemanfaatan sumber daya alam secara
berlebihan di luar batas.
BAB III
UPAYA PELESTARIAN
Pelestarian lingkunagn hidup
yang dilakukan di Indonesia mengacu pada UU No.23 1997. UU ini berisi tentang
rangkaian upaya untuk melindungi kemampuanlingkungan hidup terhadap terhadap
tekanan perubahan dan dampak negative yang ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya
ini dilakukan agar kekayaan sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada
kehidupan.
1.
Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
- Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
- Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
- Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
- Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,
Tujuan pokok Badan
Pengendalian Lingkungan:
- Menanggulangi kasus pencemaran.
- Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
- Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
- Mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Beberapa upaya yang dapat
dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara
lain:
a.
Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat
dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan
kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan
atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau
sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b.
Pelestarian udara
Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun
tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas
yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses
fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga
produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga
mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan
gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang
keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar
kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan
emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari
pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang
digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai
produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer
yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar
ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet
yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya
suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya
lapisan ozon di atmosfer.
c.
Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan
untuk melestarikan hutan:
1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan
yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara
sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam
menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam
kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka
yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
6. Ikut berpartisipasai dalam kegiatan
pecinta alam.
7. Memasok peralatan yang canggih.
8. Melakukan penyuluhan pada masyarakat akan
pentingnya lingkungan hidup.
d.
Pelestarian laut dan pantai
Adapun
upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam
kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada
di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan
dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan
kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk
mencari ikan.
e.
Pelestarian flora dan fauna
Upaya yang
dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1. Mendirikan cagar alam
dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan
perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan
penghijauan.
BAB IV
KESIMPULAN
- Kita sebagai generasi muda yang baik harus bnikut serta dalam upaya melestarikan lingkungan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup.
- Dengan melestarikan lingkungan berarti kita telah menyelamatkan beribu bahkan berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa yang melayang itu banyak disebabkan adanya kerusakan lingkungan.
- “Lingkungan hidup” merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang membentuk suatu system jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan konndisi unsur lingkungan hidup dan factor material, seperti suhu dan cahaya.
- “Lingkungan hidup”, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.
- Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Kenapa gak di save as dulu Word nya ke plain text.txt, baru dah di paste ke dalam postingan blog biar di home nya tidak nampak tulisan =return false dll. seperti ini coba lihat di home nya...OK lanjutka buat postingan nya....
BalasHapusOKE DOU TUA
Hapus